Internet merupakan suatu dunia tanpa mengenal batas jarak dan waktu. Siapa saja, dimana saja, kapan saja dapat terhubung ke internet. Anda dapat mencari informasi, berhubungan dengan teman, dan bahkan anda dapat menambahkan informasi ke internet. Di internet anda dapat mengekspresikan diri anda sesuka anda, anda dapat terkenal melalui internet. Anda dapat menjadikan internet sebagai tambang emas yang menjanjikan. Sudahkah anda menggunakan Internet secara baik dan benar?
Mari kita sedikit berbincang-bincang mengenai penggunaan internet di Indonesia tentu maasih segar dalam ingatan kita, beberapa waktu yang lalu, mengenai kasus Prita Mulyasari. Sungguh sangat miris melihatnya, kebebasan kita dalam berekspresi di internet menjadi seolah-olah terkekang. Hanya karena ibu tersebut menyampaikan keluhannya mengenai pelayanan sebuah rumah sakit yang katanya bertaraf International, dia di penjarakan. Sungguh sesuatu yang sangat aneh, Prita-kan berkata jujur, Dia tidak mengada-ada mengenai dugaan malpraktik yang dilakukan oleh pihak rumah sakit terhadap anaknya, dia juga mungkin tidak berniat untuk menjatuhkan citra rumah sakit tersebut.
Ada satu hal lagi, mengenai kasus dua orang siswi yang di keluarkan dari sekolah hanya karena status facebook-nya yang mengungkapkan mengenai kemungkinan praktek korupsi di sekolahnya. Tidak ada salahnya kan kalau kasus ini di usut tuntas dan diselidiki, apakah hal itu benar adanya atau murid itu hanya berbohong untuk mencari sensasi saja. Apakah sekolah itu takut reputasinya tercemar di masyarakt, atau memang takut kalau kasus dugaan korupsi tersebut memang benar adanya.
Saya sebagai rakyat Indonesia juga cukup bangga menjadi salah satu bagian dari bangsa Indonesia. Bagaimana tidak, orang-orang Indonesia bisa menggunakan Internet menjadi sesuatu hal yang tepat guna dan dapat menghasilkan manfaat.
Seperti kita ketahui, Bagaimana tidak para facebooker (sapaan akrab bagi pengguna facebook), menyuarakan dukungan mereka, dan bahu membahu untuk mendukung Prita Mulyasari dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi Prita, dalam aksi sosial koin untuk Prita. Mereka menyuarakan dukungan mereka melalui facebook dengan membentuk Group di Facebook, yang bernama Koin untuk Prita.
Ada juga dukungan dari para facebooker untuk mendukung pembebasan Bibit Samad Riyanto – Chanda Hamzah dari kasus kriminalisasi mereka yang di kenal dengan Gerakan Cicak Versus Buaya, yang menggambarkan bagaimana perseturuan antara KPK yang di asosiasikan dengan cicak, berjuang untuk memberantas korupsi, melawan Polri yang diasosiasikan dengan Buaya, seolah-olah menghalangi kerja KPK tersebut dalam pemberantasan Korupsi. Hal-hal seperti ini dapat menggambarkan bagaimana bangsa Indonesia menggunakan Internet dengan baik dan memanfaatkannya sehingga dapat berguna bagi diri sendiri dan orang lain.
Teman-teman kita yang lain juga tidak kalah bijak, mereka menggunakan Internet untuk belajar, dan bersosialisi, lihat contoh teman-teman kita di Kaskus.us banyak thread-thread disana yang cukup bermanfaat. Banyak juga teman-teman lain menggunakan facebook dan membentuk group-group di facebook untuk mendiskusikan hal-hal tertentu. Mereka saling berkerjasama dalam menyelesaikan persoalan-persoalan para anggotanya.
Dalam hal lain blog dapat digunakan segelintir orang untuk menulis pemahaman mereka tentang masalah sehari-hari yang mungkin terdengar sepele namun berdampak besar, mungkin juga jarang kita perhatikan namun ada di sekitar kita. Orang-orang juga dapat menjadikan Blog sebagai alat kontrol sosial terhadap masalah-masalah yang terjadi di masyarakat . Banyak para Blogger yang menggunakan blog mereka sebagai sarana pengembangan diri, share ilmu, dan hal-hal positif lainnya. Bukan hanya sekedar alat untuk tetap eksis, atau menumpang terkenal. Banyak anak muda kreatif Indonesia yang bermunculan menggunakan internet untuk menunjukkan kreatifitas mereka seperti yang dilakukan beberapa orang seperti Sinta dan Jojo, Udin sedunia, dan Briptu Noorman, yang pasti anda sangat mengenal nama-nama tersebutkan. Mereka dapat menggunakan Internet sebagai tempat mengekspresikan diri mereka.
Sekarang internet tumbuh dengan pesat, begitu juga di Indonesia. Kebebasan seseorang dalam berekspresi di internet tidak boleh dikekang, namun harus di pantau dan di beri batasan agar tidak merugikan orang lain, tidak menimbulkan perpecahan, atau hal lain yang dapat merugikan diri sendiri atau orang lain. Semua hal pasti punya dampak positif dan dampak negatifnya. Kita dapat meminimalisir dampak negatif dan memaksimalkan dampak positif dari kebebasan berekspresi di internet.
Sensor Internet merupakan sebuah Pembodohan
Sekarang ini banyak Negara yang menetapkan Pemfilteran atau Sensor akses Informasi kepada masyarakatnya, Contohnya saja China,Thailand, dan Mesir pasca terjadi pergolakan di Negara mereka. Dan Pemerintah kita sepertinya ingin mengikuti jejak Negara tersebut, namun di tingkat yang lebih rendah. Pemerintah sudah memblokir akses ke situs-situs yang berbau pornografi.
Apakah dengan Memfilter Informasi yang akan diterima masyarakat merupakan cara yang tepat? Mungkin, dapat membantu untuk membuat masyarakat menerima Informasi yang layak, dan bersih dari hal-hal negatif. Namun masyarakat tersebut menjadi masyarakat yang bodoh nantinya. Mengapa saya katakana menjadi masyarakat yang bodoh? Karena mereka sudah terbiasa mendapatkan Informasi yang matang dalam artian telah disaring dari informasi atau konten negatif. Nantinya mereka tidak akan bisa lagi menyaring informasi yang layak untuk mereka. Analoginya begini bila seorang bayi terus-menerus di beri makan bubur, tanpa diajari mengunyah nasi, hal tersebut akan membuat bayi itu ompong karena dia tidak memerlukan gigi untuk mengunyah.
Penyaringan Informasi seharusnya di letakkan pada level terbawah, yaitu pada pembaca,masyarakat atau orang-orang yang membutuhkan informasi. Biarlah mereka menyaring Informasi yang layak untuk mereka dapatkan. Karena dengan cara begini, akan dapat membuat masyrakat kita untuk berpikir bijak dalam mengolah informasi yang akan mereka dapat. Pastilah masyarakat tahu apa berita atau informasi yang layak mereka konsumsi dan yang tidak layak.
Lalu, anda pasti bertanya-tanya terus bagaimana dengan anak-anak yang belum bisa menyaring informasi yang mereka dapat. Memang ini persoalan yang tidak gampang, tapi anak-anak tersebut menjadi tanggung jawab kita bersama, para orang tua wajib memandu dan memantau anak-anak. Kita arahkan mereka, kita pantau informasi apa saja yang layak untuk mereka dapatkan. Saya kira untuk pemfilteran Internet cocok untuk di level sekolah-sekolah.
Saya berpikir, dari pada memerangi konten-konten yang tidak baik, bagaimana kalau kita memenuhi Internet dengan konten-konten yang bermanfaat dalam bahasa Indonesia. Sekarang ini tidak banyak konten-konten dalam mengenai pendidikan yang berbahasa Indonesia, kalaupun ada masih belum banyak anak Indonesia mengenal situs tersebut.
Kita adalah bangsa yang mempunyai masyarakat yang mungkin bias di bilang tidak terlalu buta terhadap teknologi, kita mempunya banyak blogger, kita juga mempunyai banyak pengguna facebook dan twitter, kita mempunyai segalanya sekarang, tinggal bagaimana lagi kita mengembangkannya. Bila kita ingin, kita pasti bisa.
Kita bisa mengajak anak-anak Indonesia untuk menjadi sumber informasi di Internet. Kita harus mengenalkan kalau Internet tersebut bukan hanya sekedar facebook, twitter, game online atau hanya tempat mencari tugas. Banyak hal yang bisa kita dapatkan dari internet, masih ada hal menarik lainnya di internet, itu yang harus kita perkenalkan kepada anak Indonesia. Memang saya akui untuk merubah pola pemikiran orang itu tidak mudah namun percayalah, kita mampu dan kita bisa.
Pengguna facebook di Indonesai bisa dikatakan cukup besar, bahkan kita menempati posisi 2 di dunia. Kita harus berpikir dan berusaha bagaimana agar pengguna facebook dari Indonesia tersebut harus di pacu agar tidak hanya menggunakan facebook saja, namun juga harus bisa menjadi kontributor dalam membantu membangun bangsa Indonesia, dalam hal ini menjadi pengguna aktif internet yang bisa menghasilkan manfaat baik bagi dirinya maupun orang lain.
Anda pasti ingin suatu saat nanti artikel berbahasa Indonesia menjadi tuan rumah di negaranya sendiri, dicari-cari oleh mahasiswa atau siswa-siswa kita sebagai referensi mereka dalam mengerjakan tugas dan Anda pasti ingin melihat bila suatu saat nanti ada orang yang mentranslate Artikel-artikel anda yang notabene berbahasa Indonesia menjadi bahasa Asing dan di publish di Internet. Atau anda pasti ingin melihat bila suatu saat nanti ada mahasiswa asing yang menjadikan artikel anda sebagai referensi mereka dalam menyelesaikan tugas. Itu mimpi saya, dan mimpi kita yang harus sama-sama kita wujudkan.
Sekarang memang keadaannya berbeda, artikel-artikel dengan bahasa asing masih banyak memang kita temui saat ini. Bahkan banyak artikel tersebut yang di terjemahkan kedalam bahasa Indonesia. Tak usah malu memang hanya itu yang bisa kita lakukan sekarang namun percayalah nanti suatu saat mimpi itu akan terwujud. Apa yang kurang dengan kita? Tidak teman, kita mempunyai segalanya, kita mempunyai akses internet, kita juga mempunyai banyak sarjana-sarjana yang pasti dapat menulis dengan tema pada bidang masing-masing. Saya yakin kita bisa, Apakah anda yakin kita bisa? Harus, percayalah. Melalui tulisan ini saya mengajak anda untuk menulis, mari kita menulis, satu tulisan anda sangat berarti bagi kelangsungan bangsa ini. Jadi mulai sekarang mari kita menulis, untuk menambah konten berbahasa Indonesia, Setuju?
----> <----
Anda dapat menonton Film yang sangat menggugah yaitu
@linimas(s)a menurut saya film ini menggambarkan bagaimana rakyat Indonesia dengan penuh keterbatasan dapat menggunakan Internet secara bijak,
Dan anda juga dapat membaca buku yang berjudul
@linimas(s)a ,buku ini ditulis oleh 16 orang yang berkompeten dari berbagai bidang dan menurut saya cukup bagus dibaca untuk menambah wawasan kita.
Berbagi, berkarya , bersuara
Tentang Penulis
Hallo saya Rio Harapan, terima kasih telah membaca artikel saya, semoga artikel saya ini bermanfaat, jangan lupa tinggalkan komenta yah. Anda bisa menghubungi saya melalui :
Facebook :
http://www.facebook.com/riioharapan
E-mail :
riioharapan@gmail.com